Sistem Pembayaran Internasional Dan Neraca Pembayaran (Balance Of Payment)
Di dunia internasional dipahami metode pembayaran yang memungkinkan sebuah negara sanggup saling bermitra satu dengan negara lain. Sistem tersebut disebut selaku metode moneter internasional. Sistem moneter internasional menampilkan seperangkat kebijakan, institusi, praktik, peraturan dan prosedur yang menyeleksi tingkat sebuah mata duit ditukarkan dengan mata duit lain.
Jika dalam skala domestik atau nasional problema ketidakseimbangan pembayaran antar tempat sanggup diubahsuaikan lewat pergerakan modal ataupun kebijakan fiskal dan moneter. Dalam skala internasional metode pembayaran tersebut akan lebih rumit. Pembayaran yang tidak sebanding antar negara sanggup terselesaikan lewat pergantian kebijakan domestik untuk memindah pola jual beli dan investasi, lewat kendali devisa untuk melaksanakan penjatahan pasokan devisa. Di samping itu juga sanggup dilaksanakan dengan cara membiarkan nilai tukar mata uang berubah sesuai situasi dan kondisi perekonomian. Jadi yang paling penting dalam metode moneter internasional yakni tersedianya alat atau cara untuk menyesuaikan ketidakseimbangan pembayaran internasional.
Sistem pembayaran internasional sanggup dilaksanakan dengan beberapa cara selaku berikut:
a. Cash in advance/ preparyment
Pembayaran ini dilaksanakan dengan menggunakan check atau bank draft, pada saat barang dikirim oleh eksportir atau sebelumnya. Pembayaran ini dilaksanakan secara tunai baik secara keseluruhan (full payment) atau sebagian (partial payment) lantaran beberapa alasan:
1) Permintaan atas produk melampaui penawaran produk
2) Penjual dan pembeli belum saling mengenal dan kurang saling percaya
3) Dalam suasana darurat, misalnya peperangan
4) Mata uang Negara importir termasuk mata uang lemah (soft currency) yang riskan tinggi.
b. Open account
Cara ini ialah kebalikan ketimbang cash. Sebab dengan cara open account barang sudah diantarkan terhadap importir tanpa dibarengi surat perintah mengeluarkan duit serta dokumen-dokumen. Pembayaran dilaksanakan sesudah sementara waktu atau terserah akal importir. Dalam hal ini resiko sebagian besar ditanggung eksportir, misalnya eksportir mesti mempunyai banyak modal dan apabila pembayaran akan dilaksanakan dengan mata duit abnormal maka resiko pergantian kurs menjadi tanggungannya. Cara ini akan baik dipakai apabila:
• Pembeli sudah dipahami dengan baik
• Keadaan ekonomi dan politik yang stabil
• Dekat dengan pasar
c. Commercial bills of exchange
Cara ini yang paling biasa dipakai. Commercial bills of exchange sering disebut drafts atau trade bills, yakni surat yang ditulis oleh pedagang yang berisi perintah terhadap pembeli untuk mengeluarkan duit sejumlah duit tertentu pada waktu tertentu di masa datang. Surat perintah seperti ini sering disebut wesel. Apabila si pembeli menyepakati maka beliau kemudian membubuhkan tanda tangan pada drafts tersebut, sehingga drafts tersebut sanggup diperjualbelikan (disebut trade drafts).
Jenis draft ini ada:
•Clean drafts yakni draft yang tidak dibarengi jaminan dokumen barang
•Documentary draft yakni draft yang dibarengi jaminan dokumen pengantaran serta asuransi barang.
Waktu kapan pembayaran drafts itu dilaksanakan disebut tenor atau usance. Dalam relasi dengan tenor/ usance, maka draft sanggup dibagi dalam:
•Sight draft: yakni draft yang dibayar sesaat setelah diperlihatkan pada pembeli. Kaprikornus mungkin pembayarannya sebelum barangnya tiba di tempat pembeli alasannya yakni draft dikirim lewat kapan laut
•Arrival draft: yakni draft yang dibayar sesaat sesudah barangnya datang
•Date draft: yakni draft yang pembayarannya dilaksanakan pada tanggal tertentu atau beberapa hari sesudah tanggal tersebut.
d. Private compensation
Adalah sebuah metode pembayaran internasional yang dilaksanakan antara pembeli dan pedagang (eksportir dan importir) dengan jalan melakukan kompensasi penuh atau sebagian utang piutang, baik Secara pribadi maupun tidak pribadi (melalui pihak ketiga) sehingga meminimalkan atau menghapus transfer valas ke luar negeri. Dengan metode private compesantion ini maka: Importir B di Singapura tidak perlu melaksanakan transfer internasional untuk melaksanakan pembayaran terhadap eksportir A di Jakarta dan cukup dengan melaksanakan transfer domestic terhadap importir C di Singapura.
e. Letter of credit (L/C)
Dalam cara dengan letter of credit wesel ditarik terhadap Bank bukan terhadap importir, sehingga transaksinya akan lebih terjamin. Yang dimaksud dengan letter of credit yakni sebuah surat yang dikeluarkan oleh bank atas seruan pembeli barang (importir) di mana bank tersebut yang menyetujui dan membayar wesel yang ditarik oleh pedagang barang (eksportir). Dengan demikian letter of creditmerupakan sebuah alat pengganti kredit bank dan sanggup menjamin pembayarannya bagi eksportir.
Pada dikala ini lebih dari 50% pembayaran internasional menggunakan L/C lantaran metode ini mempunyai beberapa kelebihan, antara lain:
a. Adanya jaminan pembayaran bagi eksportir/ penjual
b. Adanya jaminan penerimaan barang bagi importir lewat perbankan yang mau menyerahkan pembayaran sesuai dengan syarat-syarat yang ditetapkan dalam L/C
c. Adanya akomodasi kredit eksportir atau importir lewat perbankan
d. Adanya akomodasi hedging
Pengertian neraca pembayaran
Neraca pembayaran yakni catatan sistematis tentang semua transaksi ekonomi antarpenduduk sebuah negara dengan negara-negara lain selama periode tertentu. Pengertian penduduk dalam hal ini mencakup individual (individu), perusahaan, tubuh hukum, tubuh pemerintah, atau siapa pun yang tempat tinggal khususnya di negara tersebut. Transaksi ekonomi mempunyai arti pertukaran nilai barang atau jasa ekonomi atau pengalihan kekayaan penduduk sebuah negara ke negara lain.
Neraca pembayaran menampilkan citra terhadap pemerintah tentang posisi internasional negara dan membantunya merumuskan kebijakan moneter, fiskal dan perdagangan. Pemerintah senantiasa mengamati neraca pembayaran dalam menciptakan keputusan kebijakan. Informasi yang tertera pada neraca pembayaran negara juga sungguh diinginkan oleh bank, perusahaan dan seseorang secara pribadi atau tidak pribadi terlibat didalam jual beli internasional (Salvatore : 2014).
Selanjutnya, untuk menyusun neraca pembayaran mancanegara atau neraca pembayaran internasional, perlu dibedakan antara segi debit dengan segi kredit dimana antara jumlah debit dengan kredit mesti senantiasa seimbang. Kredit yakni transaksi yang memicu hak menemukan pembayaran dari penduduk negara lain. Contohnya, Indonesia memasarkan jasa ke Malaysia, maka transaksi tersebut memicu hak untuk menemukan pembayaran dari Malaysia, maka transaksi tersebut ialah transaksi kredit yang dicatat dalam neraca pembayaran dengan tanda kasatmata (+).
Sementara segi debit yakni transaksi yang memicu keharusan mengeluarkan duit terhadap penduduk negara lain. Contohnya, Indonesia berbelanja jasa dari Malaysia, maka transaksi tersebut memicu keharusan untuk mengadakan pembayaran terhadap Malaysia, sehingga transaksi jasa tersebut ialah transaksi debit yang dicatatdalam neraca pembayaran dengan tanda minus (-).
Fungsi neraca pembayaran
Neraca pembayaran sungguh penting dibentuk oleh sebuah negara. Fungsi neraca pembayaran internasional antara lain selaku berikut :
a. Sebagai alat pembukuan mudah-mudahan pemerintah sanggup mengambil keputusan yang tepat, tentang jumlah barang dan jasa yang semestinya keluar atau masuk dalam batas kawasan sebuah negara serta untuk menemukan keterangan-keterangan tentang budget alat-alat pembayaran luar negeri.
b. Sebagai alat untuk mengukur keadaan ekonomi yang terkait dengan jual beli internasional dari sebuah negara. Sebagai alat untuk menyaksikan citra efek transaksi mancanegara terhadap pendapatan nasional negara yang bersangkutan.
c. Sebagai alat untuk menerima gunjingan rinci terkait dengan jual beli luar negeri.
d. Sebagai alat untuk membandingkan pos-pos dalam neraca pembayaran negara tersebut dengan negara tertentu.
e. Sebagai alat kebijakan moneter yang mau dilaksanakan oleh sebuah negara.
Komponen neraca pembayaran
Komponen-komponen yang termuat dalam neraca pembayaran yakni selaku berikut.
1. Current Account (Neraca Transaksi Berjalan)
a. Current account terdiri atas neraca jual beli (balance of trade), neraca jasa (service account), dan neraca transaksi sepihak (unilateralaccount).
b. Transaksi ekspor pada current account dicatat selaku transaksi kredit atau kasatmata lantaran menciptakan devisa.
c. Transaksi impor pada current account dicatat selaku transaksi debit atau negatif lantaran mengeluarkan devisa.
2. Balance of Trade (Neraca Perdagangan)
Dalam neraca ini dicatat seluruh transaksi ekspor dan impor barang dengan ketentuan selaku berikut: selaku transaksi kredit atau positif
a. impor barang dicatat selaku transaksi debit atau negatif.
3. Service Account (Neraca Jasa)
Transaksi yang dimasukkan ke dalam neraca jasa yakni seluruh transaksi ekspor dan impor jasa yang mencakup hal-hal selaku berikut:
a. pembayaran bunga,
b. ongkos transportasi
c. ongkos asuransi,
d. remittance (jasa TKI/TKW/TKA, fee/royalty teknologi dan konsultasi),
e. tourisme.
4. Unilateral Account (Neraca Transaksi Sepihak)
Neraca ini ialah transaksi sepihak yang biasanya terdiri atas sumbangan sosial yang diterima atau diberikan dari/ke luar negeri, tanpa keharusan untuk mengeluarkan duit kembali.
5. Capital Account (Neraca Modal)
a. Capital account ini terdiri atas ekspor dan impor modal, baik untuk jangka panjang maupun jangka pendek.
b. Penjumlahan saldo current account ditambah saldo transaksi impor/ekspor modal jangka panjang.
c. Berbeda dengan pencatatan pada current account maka dalam capitalaccount berlaku ketentuan selaku berikut: transaksi impor modal dicatat selaku transaksi kredit atau positif,dan transaksi ekspor modal dicatat selaku transaksi debit atau negatif.
6. Reserve Account (Perubahan Cadangan Devisa)
Reserve account yakni neraca yang menampilkan pergantian cadangan atau saldo devisa yang diperoleh dari tahun yang bersangkutan dari hasil penjumlahan saldo current account dan saldo capital account.
Neraca pembayaran Indonesia atau neraca pembayaran luarnegeri sanggup diperoleh dari beberapa penerbitan resmi, diantaranya selaku berikut.
a. Nota keuangan dan RAPBN yang diterbitkan setahun sekaliuntuk masing- masing tahun budget oleh DepartemenKeuangan Republik Indonesia.
b. Bank Indonesia: Laporan tahun pembukuan, yangditerbitkan setiap tahun sekali untuk masing-masing tahun budget oleh Bank Indonesia
c. Statistik Ekonomi–Keuangan lndonesia, yang diterbitkandua bulan sekali oleh Bank Indonesia.
d. Statistik Indonesia: Statistical Yearbook of Indonesia, yangditerbitkan oleh Biro Pusat Statistik setahun sekali.
e. Indikator Ekonomi, yang diterbitkan oleh Biro Pusat Statistik sebulan sekali.
Berdasarkan neraca pembayaran kita sanggup mengenali bahwa neraca dibagi kedalam beberapa transaksi pembayaran internasional. Secara garis besar transaksi pembayaran internasional (luar negeri) mencakup pos-pos dasar sebuah negara yang sanggup dibedakan selaku berikut.
a. Transaksi Dagang (Trade Account)
Transaksi jualan yakni semua transaksi ekspor dan imporbarang- barang (merchandise) dan jasa-jasa. Transaksi jualan dibedakan menjadi transaksi barang (visible trade) yang ialah transaksi ekspor dan impor barang dagangan, dan transaksi jasa (invisible trade) yang ialah transaksi eskpor dan impor jasa. Untuk transaksi ekspor dicatat disisi kredit, sedangkan transaksi impor dicatat di segi debit.
b. Transaksi Pendapatan Modal (Income on Investment)
Transaksi pendapatan modal yakni semua transaksi penerimaan atau pendapatan yang berasal dari penanaman modal di mancanegara serta penerimaan pendapatan modal abnormal di negeri kita. Pendapatan tersebut sanggup berupa bunga, dividen, dan laba lain. Penerimaan bunga dan dividen ialah transaksi kredit, sedangkan pembayaran bunga dan dividen terhadap penduduk negara abnormal ialah transaksi debit.
c. Transaksi Unilateral (Unilateral Transaction)
Transaksi unilateral yakni transaksi sepihak atau transaksi satu arah, artinya transaksi tersebut tidak memicu keharusan untuk mengeluarkan duit atas barang atau sumbangan yang diberikan. Berikut ini yang tergolong dalam transaksi unilateral yakni kado (gift), sumbangan (aid), dan transfer unilateral. Apabila sebuah negara memberi kado atau sumbangan ke negara lain, maka transaksi ini tergolong transaksi debit. Sebaliknya, jikalau sebuah negara menemukan kado atau sumbangan dari negara lain, tergolong dalam transaksi kredit.
d. Transaksi Penanaman Modal Langsung (Direct Investment)
Transaksi penanaman modal pribadi yakni semua transaksi yang bermitra dengan jual beli saham dan jual beli perusahaan yang dilaksanakan oleh penduduk sebuah negara dengan penduduk negara lain. Apabila terjadi pembelian saham atau perusahaan dari tangan penduduk negara lain, maka pos direct investment didebit, dan bila terjadi penjualan saham atau penduduk asing yang mendirikan perusahaan di kawasan kekuasaannya, maka pos ini dikredit
e. Transaksi Utang Piutang Jangka Panjang (Long Term Loan) Transaksi utang piutang jangka panjang yakni semua transaksi kredit jangka panjang yang pembayarannya lebih dari satu tahun. Sebagai pola transaksi pemasaran obligasi terhadap penduduk negara lain, menemukan pembayaran kembali pinjaman-pinjaman jangka panjang yang dipinjamkan terhadap penduduk negara lain, atau menemukan pinjaman jangka panjang dari negara lain, maka pos ini dicatat di sebelah kredit, dan bila terjadi transaksi pembelian obligasi atau yang lain yang berhubungan dengan utang piutang jangka panjang, maka pos ini dicatat di sebelah debit
f. Transaksi Utang-piutang jangka pendek (Short Term Capita1) Transaksi utang piutang jangka pendek yakni semua transaksi utang piutang yang jatuh temponya tidak lebih dari satu tahun. Transaksi ini biasanya terdiri atas transaksi penarikan dan pembayaran surat-surat wesel
g. Transaksi Lalu Lintas Moneter (Monetary Acomodating
Transaksi kemudian lintas moneter yakni pembayaran terhadap transaksi- transaksi pada current account (transaksi perdagangan, pendapatan modal, dan transaksi unilateral) dan investment account (transaksi penanaman modal langsung, utang piutang jangka pendek, dan utang piutang jangka panjang). Apabila jumlah pengeluaran current account dan investment account lebih besar ketimbang penerimaannya, maka perbedaan tersebut ialah defisit yang mesti ditutup dengan saldo kredit monetary acomodatin
Dari transaksi tersebut, maka transaksi pembayaran internasional dikelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu
a. Transaksi Berjalan (Current Accoun
Transaksi berlangsung yakni semua transaksi ekspor danimpor barang- barang dan jasa-jasa. Secara biasa meliputi: transaksi perdagangan, transaksi pendapatan modal dan transaksi unilatera
b. Neraca Modal (Capital Accoun
Neraca modal yakni neraca yang menampilkan pergantian dalam harta kekayaan (asset) sebuah negara di mancanegara dan aset abnormal di sebuah negara, di luar aset cadangan pemerintah. Neraca modal meliputi: transaksi penanaman modal langsung, transaksi utang piutang jangka panjang dan transaksi utang piutang jangka pendek.
c. Selisih yang Belum Diperhitungkan (Error and Omissions)
Selisih yang belum dipertimbangkan ialah rekening penyeimbang apabila nilai transaksi-transaksi kredit tidak sama persis dengan nilai transaksi debit. Dengan adanya rekening selisih perkiraan ini, maka jumlah total nilai transaksi kredit dari sebuah Neraca Pembayaran Internasional (NPI) akan senantiasa sama dengan transaksi debitnya