Kurs Valuta : Pengertian, Pasar Valuta Asing, Faktor, Dan Metode Kurs Valuta
1. Pengertian Kurs Valuta
Pertukaran barang yang terjadi dalam jual beli internasional tidak akan terlepas dari valuta selaku alat pembayarannya. Namun, perkara timbul jika mata duit (valuta) yang digunakan setiap negara berlawanan nilainya. Oleh lantaran itu, perlu diadakan perbandingan antarvaluta sehingga transaksi jual beli sanggup berlangsung dengan lancar.
Setiap negara di dunia memiliki mata duit sendiri-sendiri sehingga kita mengenal rupiah (Indonesia), ringgit (Malaysia), peso (Philiphina), dolar Amerika (Amerika), dolar Singapura (Singapura), dolar Australia (Australia), yuan (China) dan masih banyak lagi. Karena perbedaan pemakaian mata duit di tiap negara maka muncullah kurs mata duit (kurs valuta). Dengan adanya kurs valuta, kita sanggup mengkalkulasikan berapa nilai (harga) sebuah barang bila dinyatakan dalam banyak sekali mata duit negara lain. Pada umumnya, kurs menampilkan perbandingan nilai banyak sekali mata duit gila terhadap mata duit dalam negeri (rupiah). Dengan demikian, kurs sanggup diartikan selaku nilai tukar (perbandingan) mata duit (valuta) sebuah negara dengan valuta negara lain. Contoh penghitungan kurs valuta: untuk menyeleksi nilai kurs valuta biasanya digunakan persyaratan US $ yang merupakan hard currency dan diterima banyak negara. Misalnya, US$ 1 = Rp 13.200,- sementara US$1 = RM 4. Ini mempunyai arti Rp 13.200,- = RM 4. Dengan demikian RM 1 = Rp 3.300,-.
Tinggi rendahnya nilai valuta (harga valuta) intinya diputuskan oleh prosedur undangan dan penawaran valuta yang bersangkutan. Dalam hal ini berlaku aturan undangan dan penawaran. Semakin tinggi undangan valuta sebuah negara maka akan kian tinggi pula valuta negara tersebut atau sebaliknya. Sementara itu bertambah banyak penawaran valuta sebuah negara nilai valuta negara tersebut akan kian turun, atau sebaliknya.
Faktor yang menghipnotis undangan valuta antara lain impor barang dan jasa. Semakin banyak impor mempunyai arti bertambah banyak dibutuhkan valuta gila sehingga undangan valuta gila meningkat, atau sebaliknya. Sementara itu bertambah banyak ekspor akan memperbesar banyak cadangan valuta gila di dalam negeri.
2. Pasar Valuta Asing
Pasar valuta asing merupakan terjadinya pertemuan (hubungan) antara pemilik dan pembeli valuta (permintaan dan penawaran valuta) dari banyak sekali negara. Pasar valuta gila memiliki beberapa fungsi pokok dalam menolong kelangsungan kemudian lintas pembayaran internasional, di antaranya: (Salvatore:2014)
a. Mempermudah penukaran valuta gila serta pemindahan dana dari satu negara ke negara lain. Proses penukaran atau pemindahan dana ini sanggup dilaksanakan dengan metode clearing menyerupai halnya yang dilaksanakan oleh bank- bank dan pedagang.
b. Karena sering terdapat transaksi internasional yang tidak perlu secepatnya teratasi pembayaran dan penyerahan barangnya, pasar valuta gila menampilkan fasilitas untuk dilaksanakannya perjanjian atau persetujuan jual beli secara kredit.
c. Memungkinkan dilakukannya hedging (penarikan dana).
Seorang pedagang melakukan hedging jika pada saat yang serupa melaksanakan transaksi jual dan beli valuta gila di pasar yang berbeda. Hal ini biasanya dilaksanakan untuk menetralisir atau meminimalisir risiko kerugian akhir perubahan kurs. Hedging sanggup dilaksanakan pada pasar jangka (forward market). Pasar jangka yakni pasar kawasan transaksi jual-beli terjadi dengan harga yang disetujui pada di saat transaksi dilakukan, tapi penyerahan barangnya dilaksanakan kemudian hari. Hal ini, berlawanan dengan spot market, yakni transaksi dan penyerahan barang terjadi pada di saat yang bersamaan.
3. Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Perubahan Kurs Valuta
Banyak aspek yang membuat terjadinya pergeseran kurs valuta. Faktor- aspek tersebut di antaranya adalah:
a. Sistem Kurs Yang Dianut
Ada tiga macam metode kurs, yakni metode kurs bebas, metode kurs tetapdan metode kurs mengambang terkendali. Sistem kurs yang dianut suatunegara sungguh menghipnotis cepat lambatnya pergeseran kurs. Pada metode kurs bebas, kurs sungguh gampang berubah. Pada metode kurs tetap, kurstidak pernah berganti (kecuali dikehendaki oleh pemerintah). Pada metode kurs mengambang terkendali, pergeseran kurs sanggup dikendalikan pemerintah.
b. Selera (Cita Rasa) Masyarakat
Selera penduduk yang meningkat pada produk sebuah negara, menghasilkan undangan terhadap produk negara tersebut juga meningkat. Peningkatan undangan terhadap produk negara tersebut, tentu akan dibarengi oleh peningkatan undangan terhadap valuta negara tersebut (untuk mengeluarkan duit impor). Oleh lantaran itu, nilai tukar valuta negara tersebut juga akan meningkat.
c. Keadaan Neraca Pembayaran
Apabila neraca pembayaran suatu negara mengalami surplus (lebih), itu mempunyai arti sudah terjadi keistimewaan undangan valuta negara tersebut. Kelebihan undangan tersebut akan membuat nilai tukar valuta negara tersebut mengalami kenaikan, sehingga terjadilah pergeseran kurs.
d. Adanya Kebijakan Devaluasi dan Revaluasi
Devaluasi yakni kebijakan pemerintah lewat bank sentral untuk menurunkan nilai mata duit dalam negeri (rupiah) terhadap mata duit gila dengan tujuan mengembangkan ekspor. Sedangkan revaluasi yakni kebijakan pemerintah lewat bank sentral untuk memaksimalkan nilai mata duit dalam negeri (rupiah) terhadap mata duit asing.
e. Keadaan Kurs Antarnegara Maju
Jika kurs di negara-negara maju mengalami perubahan, maka pergeseran tersebut akan kokoh terhadap kurs negara- negara meningkat menyerupai Indonesia. Negara-negara maju memiliki dampak kokoh terhadap perekonomian negara berkembang. Negara-negara maju biasanya bertindak selaku pemberi pertolongan terhadap negara-negara berkembang, sehingga jika kurs antar negara maju berganti maka pergeseran tersebut akan kokoh terhadap kurs negara meningkat selaku peserta pinjaman.
f. Kekuatan Permintaan dan Penawaran
Pada umumnya, pergeseran kurs disebabkan oleh pergeseran kekuatan undangan dan penawaran terhadap sebuah mata uang. Bila undangan terhadap sebuah mata duit bertambah, sedang penawarannya tetap, maka nilai tukar (kurs) mata duit tersebut akan meningkat. Sebaliknya jika undangan terhadap sebuah mata duit berkurang, sedangkan penawarannya tetap maka nilai tukar (kurs) mata duit tersebut akan menurun.
4. Sistem Kurs Valuta
Berdasarkan faktor-faktor yang menghipnotis pergeseran kurs tersebut, salah satu faktornya merupakan metode kurs yang dianut. Penetapan metode kurs sanggup dikelompokkan menjadi selaku berikut.
a. Kurs Tetap (Fixed Exchange Rate)
Kurs mata duit yang ditetapkan oleh pemerintah dan tidak dipengaruhi oleh fluktuasi ekonomi atau undangan dan penawaran.
b. Kurs Mengambang (Floating Exchange Rate)
Kurs yang diputuskan oleh prosedur undangan dan penawaran atau oleh kekuatan pasar, yang dibedakan atas clean float dan dirty float.
•Clean float, yaitu besar kecilnya kurs ditentukan oleh undangan dan penawaran di pasar dan pemerintah tidak ikut campur tangan di dalamnya.
•Dirty float, yaitu kurs yang dibiarkan mengambang, tapi masih ada campur tangan dari pemerintah.
c. Kurs Stabil (Stable Exchange Rate)
Kurs yang ditentukan melalui kebijakan pemerintah untuk menstabilkannya. Kestabilan kurs dapat dicapai
dengan cara:
a) aktif, pemerintah menawarkan dana untuk stabilisasi kurs;
b) pasif, pemerintah menggunakan metode persyaratan emas.
d. Kurs Multiple
Kurs yang digunakan dalam jual beli valuta asing, termasuk kurs jual dan kurs beli.