Situs Purbakala Tapurarang, Wisata Bersejarah Yang Menakjubkan Di Papua Barat
Kabupaten Fakfak, Papua Barat ternyata mempunyai banyak objek wisata yang indah, menarik dan mengagumkan. Selain Air Terjun Kiti Kiti dan Teluk Triton, ada juga Situs Purbakala Tapurarang yang tentunya kaya akan nilai sejarah.
Letak Situs Purbakala Tapurarang
Situs Purbakala Tapurarang terletak di Andamata, Distrik Kokas, Fak-Fak, Papua Barat. Salah satu situs kuno yang populer di Kokas yaitu lukisan di tebing bebatuan terjal. Bagi masyarakat setempat, tebing bebatuan terjal ini biasa disebut Tapurarang.
Untuk mencapai situs Tapurarang, dari terminal Fakfak anda harus memakai angkutan luar kota menuju Kokas. Waktu tempuhnya sekitar 2 jam dan akan dikenakan biaya sebesar Rp. 25.000 per orang sekali jalan.
Sesampai di Kokas, lanjutkan perjalanan memakai long boat menuju situs Tapurarang ini. Lamanya perjalanan sekitar 1 jam. Jika naik longboat yang dipakai sebagai transportasi umum, Anda cukup membayar Rp 20.000 untuk pergi-pulang. Akan tetapi, apabila Anda ingin menyewa long boat secara pribadi, Anda harus membayar lebih mahal, yaitu Rp 200.000 untuk pergi-pulang.
Untuk sanggup mencapai situs purbakala Tapurarang, anda tidak perlu membayar tiket masuk. Namun, ada baiknya Anda menyewa pemandu wisata yang akan mengantar ke lokasi situs purbakala Tapurarang dengan biaya jasa Rp 25.000 sekali jalan. Di Distrik Kokas tidak ada penginapan, namun untuk beristirahat dan bermalam, anda mempunyai banyak pilihan di Kota Fakfak. Berbagai makanan khas Papua Barat juga sanggup dinikmati di sini.
Pesona Situs Tapularang
Lalu apa yang sanggup kita nikmati di daerah ini? Situs Tapurarang merupakan situs purbakala yang mempunyai objek lukisan berupa telapak tangan, mata, telapak kaki, lumba lumba, cicak, tumbuhan, daun, wajah manusia, hingga bumerang. Lukisannya terlihat biasa saja, namun menggambarkan keseharian manusia.
Teknik lukisannya pun tergolong unik. Gambar tersebut dibentuk menyerupai disembur. Tintanya berwarna merah dan kuning. Lalu ada bercak cat di tepi masing-masing gambar. Karena warnanya menyerupai dengan darah manusia, masyarakat setempat menyebutnya sebagai lukisan cap tangan darah.
Lukisan ini sanggup dipastikan sudah ada semenjak sangat lama, namun warnanya masih tetap terjaga hingga ketika ini. Situs kuno ini menyimpan misteri yang tak terungkap dengan lukisan jaman pra sejarah yang ada di bebatuan tebing yang terjal.
Para arkeolog pernah meneliti di sini, dan mereka setuju bahwa lukisan ini telah ada semenjak zaman Megalitikum. Seni lukisan ini disebut seni cadas atau rock art. Lukisan ini dibentuk sebagai pengingat bencana atau simbol kepercayaan. Lukisan hewan atau Matuto dianggap sebagai satria bagi nenek moyang. Telapak tangan berarti penolak bala, pelindung dari kekuatan jahat.
Di area lukisan tebing ini, anda juga sanggup menemukan kerangka-kerangka tulang manusia. Kerangka ini merupakan kerangka leluhur atau nenek moyang masyarakat Kokas. Dahulu masyarakat di sini mempunyai kebiasaan meletakkan jasad leluhur yang meninggal di tebing batu, gua, tanjung ataupun di bawah pohon besar yang dianggap sakral.
Di Distrik Kokas, anda juga sanggup menikmati keindahan alamnya. Air sungai yang mengalir jernih, hutan bakau yang masih perawan, pohon-pohon besar yang rindang, juga ratusan macam burung, dari jenis bangau, kakaktua, nuri, hingga cenderawasih, masih bebas berterbangan di atas kepala. Lautnya yang jernih dan jajaran pulau-pulau karang yang menambah semarak suasana alam Kokas. Walaupun lokasinya cukup jauh dan cukup terpencil, tetapi ketika anda hingga di sana segala keletihan anda akan terbayar lunas tatkala menikmati pesonanya. Sumber https://www.rinalpurba.com/
Letak Situs Purbakala Tapurarang
Situs Purbakala Tapurarang terletak di Andamata, Distrik Kokas, Fak-Fak, Papua Barat. Salah satu situs kuno yang populer di Kokas yaitu lukisan di tebing bebatuan terjal. Bagi masyarakat setempat, tebing bebatuan terjal ini biasa disebut Tapurarang.
Untuk mencapai situs Tapurarang, dari terminal Fakfak anda harus memakai angkutan luar kota menuju Kokas. Waktu tempuhnya sekitar 2 jam dan akan dikenakan biaya sebesar Rp. 25.000 per orang sekali jalan.
Sesampai di Kokas, lanjutkan perjalanan memakai long boat menuju situs Tapurarang ini. Lamanya perjalanan sekitar 1 jam. Jika naik longboat yang dipakai sebagai transportasi umum, Anda cukup membayar Rp 20.000 untuk pergi-pulang. Akan tetapi, apabila Anda ingin menyewa long boat secara pribadi, Anda harus membayar lebih mahal, yaitu Rp 200.000 untuk pergi-pulang.
Untuk sanggup mencapai situs purbakala Tapurarang, anda tidak perlu membayar tiket masuk. Namun, ada baiknya Anda menyewa pemandu wisata yang akan mengantar ke lokasi situs purbakala Tapurarang dengan biaya jasa Rp 25.000 sekali jalan. Di Distrik Kokas tidak ada penginapan, namun untuk beristirahat dan bermalam, anda mempunyai banyak pilihan di Kota Fakfak. Berbagai makanan khas Papua Barat juga sanggup dinikmati di sini.
Pesona Situs Tapularang
Lalu apa yang sanggup kita nikmati di daerah ini? Situs Tapurarang merupakan situs purbakala yang mempunyai objek lukisan berupa telapak tangan, mata, telapak kaki, lumba lumba, cicak, tumbuhan, daun, wajah manusia, hingga bumerang. Lukisannya terlihat biasa saja, namun menggambarkan keseharian manusia.
Teknik lukisannya pun tergolong unik. Gambar tersebut dibentuk menyerupai disembur. Tintanya berwarna merah dan kuning. Lalu ada bercak cat di tepi masing-masing gambar. Karena warnanya menyerupai dengan darah manusia, masyarakat setempat menyebutnya sebagai lukisan cap tangan darah.
Lukisan ini sanggup dipastikan sudah ada semenjak sangat lama, namun warnanya masih tetap terjaga hingga ketika ini. Situs kuno ini menyimpan misteri yang tak terungkap dengan lukisan jaman pra sejarah yang ada di bebatuan tebing yang terjal.
Para arkeolog pernah meneliti di sini, dan mereka setuju bahwa lukisan ini telah ada semenjak zaman Megalitikum. Seni lukisan ini disebut seni cadas atau rock art. Lukisan ini dibentuk sebagai pengingat bencana atau simbol kepercayaan. Lukisan hewan atau Matuto dianggap sebagai satria bagi nenek moyang. Telapak tangan berarti penolak bala, pelindung dari kekuatan jahat.
Di area lukisan tebing ini, anda juga sanggup menemukan kerangka-kerangka tulang manusia. Kerangka ini merupakan kerangka leluhur atau nenek moyang masyarakat Kokas. Dahulu masyarakat di sini mempunyai kebiasaan meletakkan jasad leluhur yang meninggal di tebing batu, gua, tanjung ataupun di bawah pohon besar yang dianggap sakral.
Di Distrik Kokas, anda juga sanggup menikmati keindahan alamnya. Air sungai yang mengalir jernih, hutan bakau yang masih perawan, pohon-pohon besar yang rindang, juga ratusan macam burung, dari jenis bangau, kakaktua, nuri, hingga cenderawasih, masih bebas berterbangan di atas kepala. Lautnya yang jernih dan jajaran pulau-pulau karang yang menambah semarak suasana alam Kokas. Walaupun lokasinya cukup jauh dan cukup terpencil, tetapi ketika anda hingga di sana segala keletihan anda akan terbayar lunas tatkala menikmati pesonanya. Sumber https://www.rinalpurba.com/
