Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mencipta Cita Rasa Tinggi Ala Jepang: Fokus Pada Kesempurnaan, Dan Tepat Dalam Berfokus

Hari kedua, saya berkesempatan mengunjungi Noguchi Glass - Fusion Factory, perusahaan produsen beling seni. Cukup jauh dari Asakusabashi, kami menempuhnya dengan bis menuju lokasi di Kanagawa. Sampai juga, dan satu persatu dari kami dari 31 orang turun. Menariknya, sopir mengucapkan arigatou gozaimasu (terima kasih) kepada setia penumpang yang turun, dalam kasus ini 31 kali, tidak ada yang terlewat. Ia terlihat begitu nrimo menghormati setiap orang. Apakah ini ciri khas orang Jepang? 

Benar, saya menjumpai hal serupa di salah satu gerai Mc.D di Akihabara. Saat itu, salah seorang rekan saya memesan sajian yang kebetulan belum ready. Sigap, manajer gerai mendatangi kami dan meminta maaf atas kejadian tersebut. Bagi saya, mungkin kejadian demikian tidak biasa saya alami di Indonesia. Seorang manajer sendiri mendatangi dan meminta maaf pada pembeli. Namun bagi mereka, “kegagalan” melayani konsumen ialah kesalahan besar dan harus diselesaikan secara profesional sekaligus tulus. Membutuhkan kepekaan, kesadaran penuh, fokus, dan konsentrasi untuk bisa demikian. 

Berjalan beberapa menit, sampailah di Fusion. Bangunan pabrik sederhana yang berada satu lokasi dengan pabrik lain. Seperti ciri khas East57 pada catatan saya sebelumnya, yaitu optimalisasi tanah atau lean. Factory guide bersama CEO, Mieko Noguchi sudah menunggu kedatangan kami. Setelah briefing, kami memasuki lokasi produksi dan showroom. Tidak terlihat banyak karyawan di sana, hanya sekitar 15 orang bekerja di dalam ruang yang tidak terlalu besar. Demo pembuatan beling seni dimulai dan sangat memukau prosesnya, dari serbuk beling yang dipanaskan hingga pembentukannya. Semua memerlukan ketangkasan dan fokus tinggi. Beberapa waktu kemudian, kami memasuki showroom beling seni. Terdapat banyak sekali koleksi baik yang dikomersialkan maupun yang hanya disimpan sebagai pajangan, koleksi pribadi. Sangat indah penampakannya, sangat detil tekstur dan pewarnaannya. 
pic: karya Fusion (aurora gunung salju)

Fusion mengambil tema wacana kehidupan, alam, binatang, manusia, musim, dan budaya. Mieko mengaku bahwa alam ialah sumber ide yang kaya akan keindahan. Waktu produksi untuk sebuah beling seni bisa memakan 7 hari. Menariknya, ketika ditemukan ketidaksempurnaan, maka mereka akan meleburkan kembali beling seni itu dan membuatnya dari awal. Saya jadi teringat dongeng bagaimana Walt mengulang seluruh proses produksi film Pinokio pada ketika final ditemukan bentuk Jiminy (jangkrik) dinilai tidak pas. Mereka sangat menjaga kesempurnaan. Fusion mempekerjakan seniman profesional, mereka yang tidak gampang puas dan terus berkreasi menuju yang terbaik. Karya-karya mereka memang sanggup dirasakan pancaran semangat kesempurnaannya.

pic: Gundam (Odaiba)
Istilah proses tidak akan mengkhianati hasil nampak dari cara mereka (orang Jepang) bekerja. Saya mulai menyadarinya, prinsip-prinsip bisnis ala Jepang yang kita kenal menyerupai Lean, Kanban, Kaizen, kemudian pada tataran teknis ada JIT merupakan prinsip yang memang berfokus pada proses. Proses yang terfokus dan sempurna. Bekerja dulu gres berhasil kemudian, bukan sebaliknya. Saya jadi teringat celetuk mitra saya di sana, “Gundam ukuran nyatanya keren dan detil banget” ketika berada di Odaiba Gundam Base. Sebuah patung elektronik raksasa berwujud robot legendaris, Gundam Unicorn. Detilnya memang terlihat begitu tepat dan dikerjakan dengan serius. 


Fokus dan kesempurnaan ialah kunci tradisional Jepang, termasuk Fusion yang terus berusaha dilestarikan. Sebagai tambahan, mungkin Anda pernah mengetahui wacana upacara teh Jepang. Proses yang begitu panjang dan sarat dengan makna spesifik, mulai dari cara meracik bahan, memakai alat menyerupai okama, mizu sashi, koboshi dsb, menuang ke cangkir, posisi tubuh penyaji dan tamu, cara memutar cangkir, dan sebagainya. Proses ini wajib dilakukan dengan sadar, fokus, konsentrasi, dan sempurna. Kesempurnaan fokus dan fokus kesempurnaan yang sering dikenal dengan istilah mindfulness. Dan tak boleh dilewatkan bahwa proses demikianlah yang bisa menghasilkan karya yang bernilai tinggi.

Pertanyaan kontemplatif, bagaimana Anda melaksanakan pekerjaan Anda? 

Sumber http://inspirasisolusibisnis.blogspot.com/