Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Hidup Senang Ala The Three Mas Kethir Yang Agung

pic; albumkisahwayang
Suralaya bergelora. Kedua putra Hyang Wenang, Ismaya dan Antaga berseteru. Mereka saling beradu kekuatan menaklukkan dan memakan gunung Candradimuka. Sementara saudaranya, Manikmaya hanya menyaksikan. Dengan kekuatannya, Antaga mengambil bongkahan besar dan seketika itu memasukan ke dalam mulutnya. Mulutnya melebar, bola matanya melotot hendak keluar menahan kekesakan itu. Tak mau kalah, lebih waspada, Ismaya memakan belahan gunung yang lebih kecil. Terus sampai perutnya membesar, besar sekali. Keduanya menjadi jelek rupa. 

Atas keangkuhan itu, mereka diturunkan ke bumi untuk menjadi bathur. Antaga kelak diperintahkan untuk menjadi penutur Kurawa dengan cita-cita selalu mengingatkan dan menahan hal-hal jelek yang akan terjadi. Ia diberi nama Togog. Ismaya, menjadi pengasuh Pandawa, dengan harap menginspirasi kebaikan dan keluhuran untuk selalu menjaga harmoni kehidupan. Ia diberi nama Semar. Manikmaya yang terlihat mempunyai kebijaksanaan kemudian menjadi penguasa Suralaya. 

Waktu berlalu, hawa Suwargaloka menjadi panas. Seorang sakti dan elok rupanya, berjulukan Narada sedang melaku tapa brata di atas Samudra. Batara Guru tetapkan turun untuk menghentikannya. Usahanya sia-sia, Narada terlalu hebat. Ia bisa menangkis semua kebijaksanaan Batara Guru dengan gaya canda. Tak terima, kesannya Batara Guru mengutuk Narada menjadi berwajah jenaka. Alam bergejolak dan tangan Batara Guru tiba-tiba menjadi 4. Sejak ketika itu, Batara Guru mengangkatnya menjadi penasehat Suralaya.

Saya mengagumi ketiga tokoh, Togog, Semar, dan Narada. Saya menjulukinya The Three Mas "Kenthir" :) Ada-ada saja kejadiannya. Unik, tak masuk akal, dan penuh zat supranatural, namun menyiratkan pesan luhur yang agung. Mengenal ketiganya, merenungkan tingkahnya, benar-benar menyadarkan arti hidup dan bahagia. 

Togog yakni simbol benteng diri atas kedengkian (ghilan), kesombongan, dan niat buruk. Sadari dan lepaskan semua enerji negatif dalam diri. Segala hal jelek akan membawa kita pada kebencian dan penderitaan. Hindari memberi makan enerji negatif yang sedang bergejolak dalam batin. 

Semar yakni simbol keseimbangan. Tawakal, bahwa dalam hidup tak semuanya baik. Ada hal buruk. Ada suka, duka. Ada senang, sedih. Ada sakit, ada sehat. Ada jahat, baik. Ada hidup, ada mati. Terima dan sadari bahwa demikianlah konsep hidup. Saat ada hal jelek terjadi dalam diri, artinya sedang terjadi proses penyeimbangan dalam jagad alit kita.

Narada yakni simbol enerji konkret dan optimisme (bagya rahayu). Tugasnya, menasehati Batara Guru yang sering murung. Menjalani hidup dengan senyum. Sesuatu akan menjadi masalah, bila kita memikirkannya sebagai masalah. Segala cobaan dan ujian semata hanya untuk menyempurnakan diri kita. 

Hindarkan diri dari niat buruk, sadari bahwa hidup hanya ihwal menjaga keseimbangan, dan miliki pikiran positif-optimis. Selamat berbahagia. Demikianlah pesan "The Three Mas Kenthir".


Happy weekend ^ ^

Sumber http://inspirasisolusibisnis.blogspot.com/