Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Museum Adityawarman Padang, Wisata Edukasi Bersejarah Di Sumatera Barat

Berwisata tidak hanya dengan mendatangi pantai, air terjun, waterpark ataupun wisata alam lainnya, tetapi sanggup juga dengan wisata edukasi sejarah, salah satunya yaitu dengan mengunjungi museum. Sama halnya dengan wisata alam yang banyak bertebaran di Indonesia, Indonesia juga mempunyai banyak museum dengan aneka macam koleksi yang mempunyai nilai histori yang syarat akan sejarah di dalamnya.
 Berwisata tidak hanya dengan mendatangi pantai Museum Adityawarman Padang, Wisata Edukasi Bersejarah di Sumatera Barat
Museum Adityawarman Padang, Wisata Edukasi Bersejarah di Sumatera Barat
 Nah, ngomong-ngomong wacana wisata museum bersejarah, maka Museum Adityawarman di Padang merupakan salah satunya yang di miliki negeri ini.

Lokasi Museum Adityawarman
Lokasi Museum Adityawarman yaitu di sentra Kota Padang yakni di Jalan Diponegoro No 10, Kelurahan Belakang Tangsi, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang, Sumatera Barat.

Arsitektur Museum Adityawarman
Museum Adityawarman berdiri di atas lahan seluar 2,5 hektar dan dibangun pada tahun 1974. Sedangkan peresmiannya dilakukan pada tanggal 16 Maret 1979 oleh Prof. Dr. Syarif Thayeb.

Nama Adityawarman disematkan pada museum ini dengan mengambil nama raja besar yang dulu berkuasa di Minangkabau. Museum Adityawarman ini yaitu museum budaya yang berfungsi sebagat kawasan untuk menyimpan, memamerkan serta melestarikan benda-benda bersejarah, yang mencakup budaya Minangkabau, Budaya Mentawai dan juga budaya Nusantara.

Gaya arsitektur yang diterapkan pada museum ini yaitu rumah susila Minangkabau dengan halamannya yang dihiasi dengan tumbuhan hias dan apotik hidup yang berperan sebagai pohon pelindung.

Tak hanya tanaman, di halaman depan museum juga berdiri dua lumbung padi dan dua patung, yang melambangkan uda uni Minangkabau. Sedangkan di sisi kanan hendak masuk ke dalam museum terdapat lambang pesawat tempur yang pernah dipakai untuk meraih kemerdekaan.

Sedangkan di sisi sebelah kiri terdapat area bermain untuk bawah umur dengan aneka macam alat permainan. Lebih lanjut di bab dalam, di sisi sebelah kiri terdapat ruang khusus untuk mengenalkan kekerabatan Minangkabau. Di bab altar sebelah kiri juga terdapat singgasana kerajaan yang lengkap dengan aksesoris yang didominasi oleh warna kuning keemasan.
Selain itu ada juga bawaan seserahan untuk pengantin yang khas dari Sumatera Barat serta satu set ruang pada rumah gadang yang difungsikan untuk upacara perkawinan.

Beberapa jenis pakaian susila Minangkabau menyerupai pakaian datuak, raja, bundo kanduang serta hulubalang turut menghiasi ruangan ini lengkap dengan aksesorisnya dan masih dilengkapi pula dengan kain silungkang yang menjadi kain khas Sumatera Barat yang dibentuk dengan cara ditenun.

Tak ketinggalan, replika arca Adityawarman juga ditempatkan di bab dalam museum. Replika arca ini sangat menyerupai dengan yang aslinya yang ditempatkan di Museum Nasional Jakarta.

Jenis Koleksi yang Ada di Museum Adityawarman

Museum ini banyak mendapat pengunjung dan setiap pekan ada siswa yang tiba berkunjung bersama gurunya untuk pengenalan Budaya Alam Minangkabau. Sejauh ini, Museum Adityawarman telah mempunyai koleksi sebanyak 6.000 buah yang dikelompokkan ke dalam 10 macam koleksi, menyerupai berikut ini:
  1. Arkeologi, yang terdiri dari benda-benda bersejarah dari zaman pra-sejarah hingga masuknya budaya barat
  2. Biologika, yang terdiri dari rangka insan purba, fosil binatang dan tumbuhan
  3. Numismatika dan heraldika, yang terdiri dari aneka rama mata uang, cap, tanda jasa berupa pangkat serta stempel
  4. Geologika yang terdiri dari enaka ragam andesit, permata, granit, peta serta alat-alat untuk pemetaan
  5. Keramologika, yang terdiri dari aneka macam barang pecah belah yang merupakan peninggalan dari masa lalu
  6.  Historika, yang terdiri dari benda-benda bersejarah yang berkaitan dengan tokoh, organisasi dan sejarah
  7. Etnografika yang terdiri dari benda-benda bersejarah yang memvisualisasikan identitas suatu etnis dan kegiatan budaya
  8. Filologika yang terdiri dari aneka macam naskah kuno,
  9. Seni rupa yang terdiri dari seni pengalaman artistik yang sanggup dilihat dari objek 2 dimensi dan 3 dimensi
  10. Teknologika yang terdiri dari benda-benda peninggalan yang menawarkan perkembangan teknologi mulai dari yang tradisional hingga modern
Tiket Masuk ke Museum Adityawarman
Sebelum pengunjung memasuki area museum, pengunjung harus membayar tiket masuk di pintu depan seharga Rp 2.000,- per orang untuk orang cukup umur dan Rp 1.000,- untuk bawah umur (data 2015).

Setelah itu barulah kemudian pengunjung sanggup memasuki ruangan utama, dimana di ruangan utama ini terdapat pemandu yang akan meminta pengunjung untuk menhisis buku tamu.

Pengunjung juga akan diberi pamflet yang berisi informasi mengenai Museum Adityawarman dikala di ruang utama juga, kemudian pengunjung akan dipandu untuk menuju ke lokasi dimana pengunjung akan pergi.

Hari Aktif Museum
Museum Adityawarman dibuka setiap hari selasa hingga ahad dari pukul 08.00 WIB – 16.00 WIB, sedangkan untuk hari senin tutup khusus untuk ruang pameran.

Nah, itulah sekilas ulasan mengenai Museum Adityawarman, museum budaya yang kini berada di bawah naungan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Barat. Semoga bermanfaat.

Sumber https://www.rinalpurba.com/