Pemakaian Dan Effisiensi Turbin Gas
Pemakaian turbin gas banyak menguntungkan sebagai pengganti sumber pelopor lain, menyerupai yang sudah diuraikan di atas, yaitu turbin gas bentuknya lebih mudah dan tidak banyak memakan tempat. Kalau dibandingkan dengan turbin uap, turbin gas lebih gampang dioperasikan, gampang dikendalikan dan instalasinya lebih sederhana. Akan tetapi, secara nyata efisiensi turbin gas masih rendah. Sudah banyak metode yang dipakai untuk menaikan efisiensi tersebut.
Dari gambar diagram p-v dan t-s, sanggup dilihat bahwa :
Pemasukan panas berlangsung pada tekanan tetap Pengeluaran panas juga pada tekanan konstan.
Efisiensi didefinisikan sebagai perbandingan kerja berkhasiat dengan energi kalor yang masuk, dirumuskan sebagai berikut
Dapat dilihat dari perumusan diatas, bahwa untuk menaikan efisiensi turbin gas,kompresor yang dipakai harus mempunyai perbandingan tekanan yang tinggi, sehingga pemakaian materi bakar lebih sedikit. Kenaikan perbandingan tekan tidak selamanya menaikan daya turbin, pada perbandingan tekanan tertentu, daya turbin mencapai maksimum, selanjutnya daya yang berkhasiat akan kembali turun.
Hal ini dikarenakan, pada perbandingan tekanan yang tinggi dibutuhkan kerja kompresor yang besar, padahal kerja kompresor mengambil dari daya turbin. Dengan alasan tersebut, sanggup dipahami kenaikan perbandingan tekanan tidak selalu menguntungan pada nilai tertentu.
Bagian dari kerja turbin yang dipakai untuk menggerakan kompresor dinamakan back work ratio. Perbandingan daya pada turbin gas biasanya 3 : 2 : 1, Dengan alasan itu, banyak faktor yang harus diperhatikan terutama untuk mengoptimalkan kerja kompresor. Sebagai contoh, suhu masuk kompresor T1 tidak terlalu tinggi, dengan alasan pada suhu yang tinggi kerja kompresor bekerja lebih berat. Dengan kerja kompresor lebih berat, daya yang diambil dari daya turbin lebih banyak sehingga mengurangi bab yang lainnya.
Dari perumusan kerja berkhasiat turbin, terlihat bahwa temperatur T3 yaitu temperature gas pembakaran yang masuk turbin, sangat besar lengan berkuasa terhadap kerja turbin, semakin tinggi T3 semakin besar kerja turbin yang dihasilkan. Kenaikan T3 juga tidak selalu menguntungkan, alasannya ialah membutuhkan material yang kuat dan mahal. Apabila karakteristik materila turbin tidak memenui andar, kenaikan T3 harus dibatasi untuk menghindari kegagalan opersi, alasannya ialah kerusakan material turbin pada suhu tinggi. Sumber https://belajarmesinbubutcnc.blogspot.com/
Dari gambar diagram p-v dan t-s, sanggup dilihat bahwa :
Pemasukan panas berlangsung pada tekanan tetap Pengeluaran panas juga pada tekanan konstan.
Efisiensi didefinisikan sebagai perbandingan kerja berkhasiat dengan energi kalor yang masuk, dirumuskan sebagai berikut
Dapat dilihat dari perumusan diatas, bahwa untuk menaikan efisiensi turbin gas,kompresor yang dipakai harus mempunyai perbandingan tekanan yang tinggi, sehingga pemakaian materi bakar lebih sedikit. Kenaikan perbandingan tekan tidak selamanya menaikan daya turbin, pada perbandingan tekanan tertentu, daya turbin mencapai maksimum, selanjutnya daya yang berkhasiat akan kembali turun.
Hal ini dikarenakan, pada perbandingan tekanan yang tinggi dibutuhkan kerja kompresor yang besar, padahal kerja kompresor mengambil dari daya turbin. Dengan alasan tersebut, sanggup dipahami kenaikan perbandingan tekanan tidak selalu menguntungan pada nilai tertentu.
Bagian dari kerja turbin yang dipakai untuk menggerakan kompresor dinamakan back work ratio. Perbandingan daya pada turbin gas biasanya 3 : 2 : 1, Dengan alasan itu, banyak faktor yang harus diperhatikan terutama untuk mengoptimalkan kerja kompresor. Sebagai contoh, suhu masuk kompresor T1 tidak terlalu tinggi, dengan alasan pada suhu yang tinggi kerja kompresor bekerja lebih berat. Dengan kerja kompresor lebih berat, daya yang diambil dari daya turbin lebih banyak sehingga mengurangi bab yang lainnya.
Dari perumusan kerja berkhasiat turbin, terlihat bahwa temperatur T3 yaitu temperature gas pembakaran yang masuk turbin, sangat besar lengan berkuasa terhadap kerja turbin, semakin tinggi T3 semakin besar kerja turbin yang dihasilkan. Kenaikan T3 juga tidak selalu menguntungkan, alasannya ialah membutuhkan material yang kuat dan mahal. Apabila karakteristik materila turbin tidak memenui andar, kenaikan T3 harus dibatasi untuk menghindari kegagalan opersi, alasannya ialah kerusakan material turbin pada suhu tinggi. Sumber https://belajarmesinbubutcnc.blogspot.com/