Perjalanan Spiritual Dan Kebebasan
![]() |
| pic: lakeside |
Seorang cowok dalam kesedihan bertanya kepada guru Zen. Ia kerap dihantui dogma-dogma yang kerap menciptakan batinnya tersiksa, mirip terpenjara kandang emas. "Benarkah jalan hidupku?" "Mengapa saya sering ragu atas langkahku?" "Sejatikah apa yang kupeluk?"
Guru Zen berkata:
Perjalanan spiritual mirip perjalanan duniawi. Bayangkan Anda berjalan menuju ke satu tujuan. Tujuan nun jauh. Anda memulainya dengan langkah kaki dan berjalan. Setelah sekian puluh kilo meter, tubuh, betis dan paha terasa lemas tak berdaya. Seseorang memperlihatkan sepeda pancal dan Anda menghargainya. Dengan sepeda itu, Anda melanjutkan perjalanan.
Dalam babak selanjutnya, Anda mulai mengenal ada sepeda motor yang lebih bertenaga untuk menempuh jarak yang masih terlampau jauh. Anda meninggalkan sepeda dan beralih ke sepeda motor. Demikian sampai Anda menemukan mobil, kendaraan ber-roda 4 yang sungguh lebih nyaman. Dengan menyebut nama Tuhan, Anda melanjutkan petualangan.
Sampailah Anda di penghujung pantai. Perjalanan Anda terpisah lautan luas. Tak mungkin memaksa kendaraan beroda empat Anda membelah maritim mirip Musa. Anda melihat sebuah kapal kecil yang lebih selayaknya membawa Anda menyeberang. Meninggalkan mobil, Anda melompat memasuki kapal untuk berlayar ke seberang. Demikian seterusnya sampai entah kapan Anda mencapai tujuan.
Tak ada yang tetap dan kekal, kecuali perubahan dan kekekalan itu sendiri. Tak ada yang benar tak ada yang salah alasannya pada kesudahannya semua akan berkumpul pada titik tujuan yang sama. Jalani saja segalanya dengan batin yang jernih, niat baik, dan mengalirlah mirip air. Hadiri dan nikmati setiap perjalanan, perjalanan antara Anda dan Dia, Sang Kekal. Anda dan Dia, tidak ada yang lain.
Setelah mendengar semuanya, cowok itu menjadi ceria dan mencicipi kebebasan.
***
Sumber http://inspirasisolusibisnis.blogspot.com/
