Kompor Induksi Samsung Mulai Terkenal Alasannya Yakni Ramah Lingkungan
Samsung Electronics memperluas jangkauan kompor induksi premium di Korea dalam upaya meningkatkan posisinya di pasar domestik.
Meskipun konsumen Korea masih lebih suka memakai kompor gas, kompor bertenaga listrik ibarat kompor induksi dan kompor radiasi telah mendapat popularitas alasannya yaitu semakin banyak orang ingin meningkatkan kualitas udara dalam ruangan.
"Samsung telah menikmati peningkatan penjualan kompor induksi terutama alasannya yaitu problem lingkungan. Karena problem polusi udara yang memburuk, semakin sulit untuk membuka jendela di rumah untuk ventilasi dalam ruangan. Kaprikornus banyak orang telah memutuskan untuk mengubah kompor mereka menjadi kompor induksi," kata Yang Hye-soon, wakil presiden Samsung divisi elektronik konsumen (CE), menyampaikan pada konferensi pers di Sempio Cooking Class Space hari ini di Chungmuro, Seoul.
Koki berbintang Michelin, Kang Min-gu ikut mendemonstrasikan kompor induksi terbaru Samsung. Kang Kang Min-gu, seorang koki di restoran masakan Korea, Migles, memasak kepiting kukus memakai kompor induksi gres di Sempio Korean Taste Space di Seoul.
Samsung sebelumnya telah memfokuskan bisnis kompor induksi di luar negeri, sebagian besar bertujuan untuk pasar Eropa di mana undangan telah lebih tinggi. Tetapi perusahaan melihat kebutuhan untuk memperkuat pasar domestik menyusul meningkatnya undangan di Korea, didukung oleh meningkatnya kekhawatiran terhadap kualitas udara yang jelek yang membuatnya sulit untuk ventilasi ruang dalam rumah sesudah memasak.
"Masalah lingkungan ibarat bubuk halus telah menciptakan ventilasi menjadi sulit," kata Yang Hye-soon. "Sementara kompor gas membutuhkan ventilasi sesudah digunakan, kompor induksi bebas dari problem ibarat itu."
Mengingat kompor induksi tidak mengeluarkan api, Samsung memasang lampu LED di bawah beling kompor induksi untuk meningkatkan kesadaran keselamatan pengguna dan dial magnetik yang sanggup ditarik supaya gampang dibersihkan.
Untuk produk 2019, Samsung memperluas jajarannya dari sebelumnya cuma empat model menjadi sembilan. Produk ini juga mempunyai fitur Flex Zone yang memungkinkan pengguna memasak kuliner sampai delapan zona memasak terpisah.
Samsung memperkirakan bahwa sekitar 800.000 kompor elektronik telah terjual pada 2018 dan angkanya akan melampaui 1 juta pada 2019. Kompor induksi dengan lebih dari tiga pembakar telah memperlihatkan tingkat pertumbuhan tahunan sebesar 25 persen.
"Pasar kompor induksi di Korea diperkirakan menjadi sekitar 1 juta pada tahun 2019. Kami berharap Samsung akan memainkan tugas utama di pasar," kata Yang. Meskipun ia tidak menawarkan angka pasti, ia menyampaikan Samsung bertujuan untuk meniru penjualan dalam hitungan tahun-ke-tahun.
Samsung menyampaikan kompor induksinya telah diakui di banyak negara dan menjadi satu-satunya perusahaan Korea yang menjual kompor induksi di Eropa. Samsung mulai menjual kompor induksi di Eropa semenjak 2008 dan produknya mendapat nilai tertinggi dari majalah uji produk Jerman, ETM dan Trusted Reviews dari Inggris.
Samsung juga mengambil pasar terbesar kedua di Amerika Serikat pada tahun 2018 hanya dua tahun sesudah perusahaan memperkenalkan kompor induksi di sana.
Perusahaan teknologi asal Korea ini berharap untuk sanggup menanamkan teknologi Internet of Things dalam waktu akrab yang sanggup memungkinkan tingkat panas dikendalikan oleh perintah yang diucapkan. Regulasi yang kondusif ketika ini perlu direvisi sebelum memungkinkan.
Sumber https://tizenindonesia.blogspot.com/