Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Penerap Pendidikan Agama Islam



PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM











Dasar Pemikiran


Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam dua dasawarsa terakhir ini telah mengalami perkembangan yang amat pesat dan secara mendasar telah membawa perubahan yang signifikan dalam segala aspek kehidupan insan secara global, baik aspek sosial, budaya, ekonomi, pendidikan, bahkan agama. Sebab, TIK telah mengubah pola-pola komunikasi dan distribusi informasi tanpa batas wilayah, negara atau waktu.


Dalam aspek pendidikan, perkembangan TIK yang sangat pesat telah membawa paradigma gres dalam pendidikan dari aneka macam aspek, antara lain perubahan dari pembelajaran tradisional ke pembelajaran baru, dari teacher centered ke learner centered, hingga pada perubahan information delivery ke information exchange. Selain paradigma baru, TIK telah membawa dampak besar dalam percepatan dan penemuan penyelenggaraan pendidikan di aneka macam negara. Bahkan terdapat tekanan TIK yang sangat besar terhadap sistem pendidikan secara global karena: (a) teknologi yang berkembang menyediakan kesempatan yang sangat besar untuk membuatkan administrasi pendidikan dan proses pembelajaran di sekolah; (b) hasil mencar ilmu siswa yang spesifik sanggup diidentifikasi dengan pemanfaatan teknologi gres tersebut; dan (d) TIK mempunyai potensi yang sangat besar untuk mentransformasikan seluruh aspek di dalam pendidikan di sekolah dan memanfaatkannya untuk mencapai tujuan-tujuan pembelajaran.


Pendidikan agama Islam (PAI) sebagai mata pelajaran yang bertujuan untuk (a) menumbuhkembangkan doktrin melalui pemberian, pemupukan, dan pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan, serta pengalaman penerima didik ihwal agama Islam sehingga menjadi insan muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah swt.; dan (b) mewujudkan insan Indonesia yang taat beragama dan berakhlak mulia, yaitu insan yang berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas, produktif, jujur, adil, etis, berdisiplin, bertoleransi (tasāmuḥ), menjaga keharmonisan secara personal dan sosial serta membuatkan budaya agama dalam komunitas sekolah, maka dalam proses pembelajarannya sangat efektif dan efisien kalau menerapkan TIK.



Pengertian Teknologi Informasi dan Komunikasi



Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) meliputi dua aspek, yaitu Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi. Teknologi Informasi meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Teknologi komunikasi meliputi segala hal yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentrasfer data dari perangkat yang satu ke lainnya. Karena itu, penguasaan TIK berarti kemampuan memahami dan memakai alat TIK secara umum termasuk komputer (computer literate) dan memahami informasi (information literate). Tinio mendefenisikan TIK sebagai seperangkat alat yang dipakai untuk berkomunikasi dan menciptakan, mendiseminasikan, menyimpan, dan mengelola informasi. Teknologi yang dimaksud termasuk komputer, internet, teknologi penyiaran (radio dan televisi), dan telepon. UNESCO (2004) mendefenisikan bahwa TIK yakni teknologi yang dipakai untuk berkomunikasi dan menciptakan, mengelola dan mendistribusikan informasi. Defenisi umum TIK yakni computer, internet, telepon, televisi, radio, dan peralatan audiovisual.






Signifikansi TIK dalam Pembelajaran



Dalam kaitan dengan proses pembelajaran, TIK khususnya internet sanggup dimanfaatkan oleh guru maupun siswa, antara lain: dalam pencarian informasi atau materi pelajaran, mendekatkan jarak ruang dan waktu dalam interaksi guru-murid, efisiensi pembelajaran serta penyimpanan aneka macam data dan informasi yang diperlukan. Selain itu, penerapan TIK dalam pembelajaran sanggup memperlihatkan keuntungan-keuntungan sebagai berikut: (a) sumber mencar ilmu yang sanggup dibagi (penggunaan video dan materi berbasis internet); (b) ruang mencar ilmu yang dipakai bersama, yang dimungkinkan dengan jaringan komputer di sekolah; (c) terjadinya pembelajaran kolaboratif yang dimungkinkan dengan adanya komunikasi berbatuan komputer; (d) perubahan pembelajaran ke arah yang lebih otonom yang dimungkinkan dengan pembelajaran secara berdikari melalui perangkat TIK.


Manfaat kasatmata komputer dalam bidang pendidikan dan pengajaran telah banyak dilaporkan hasilnya. Stepp-Greany (2002) mengadakan penelitian ihwal persepsi mahasiswa terhadap pembelajaran berbasis teknologi. Dia menemukan beberapa hal, antara lain berikut ini: (a) sebagian besar siswa baiklah bawa laboratorium komputer membuat pelajaran lebih menarik; mereka juga mencicipi bahwa penggunaan CD-ROM menyenangkan; dan (b) siswa merasa percaya diri mengerjakan kegiatan-kegiatan berbasis kiprah (task-based activities). Selanjutnya, Skinner dan Austin (1999) menyimpulkan bahwa model pembelajaran computer conferencing bermanfaat untuk meningkatkan motivasi mencar ilmu siswa dengan meningkatkan tingkat kepercayaan diri mereka.






Bentuk PenerapanTIK dalam Pembelajaran PAI



Teknologi informasi dan komunikasi yang sanggup diterapkan dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) antara lainberbentuk sebagai berikut.


1. Paket perangkat lunak generik yang sanggup berfungsi sebagai alat bantu (tools) pembelajaran, menyerupai paket aplikasi pengolah kata Microsoft Word, pengolah angka dan data Microsoft Excel, pengolah grafis CorelDRAW. Dalam konteks khusus PAI, terdapat sebuah acara yang sangat simpel untuk menyisipkan ayat-ayat Al-Qur’an dalam penulisan naskah lengkap dengan terjemahnya ayng dikenal sebagai acara Qur’an In Word.


2. Paket perangkat lunak khusus yang sanggup berfungsi sebagai media untuk pembelajaran interaktif, simulasi, dan penguasaan konten, seperticompaq disc (CD)room, MP3/MP4 player, acara Microsoft Power Point, dan Adobe Presenter. Dalam kaitan dengan pembelajaran PAI, sudah cukup banyak materi pembelajaran yang disimpan dalam bentuk CD-Rom dan gampang didapatkan di pasaran, menyerupai CD Murattal Al-Qur’an, CD Pembelajaran Tajwid dan Makhārij al-Ḥurūf, CD Pembelajaran Ṣalat, CD Pembelajaran Manasik Haji, dan lain-lain.Selain itu, terdapat media TIK berupa software yang secara khusus terkait dan sanggup dipakai dalam pembelajaran PAI menyerupai Al-Qur’an Digital, Al-Qur’an Macromedia Flash Player, Software Menghitung Harta Warisan, Software Menghitung Zakat, dan lain-lain.


3. Media komunikasi sinkronos dan asinkronos untuk kerja sama online dan pertukaran informasi, menyerupai (email, web forum, instant messaging, audio- dan videoconferencing),e-mail, web forum, mailing list, web blog, instant messaging, TV edukasi, dan e-learning dengan segala ragamnya menyerupai CBT (Computer Based Training), CBI (Computer Based Instruction), Distance Learning, Distance Education, CLE (Cybernetic Learning Environment), Desktop Video Conference, ILS (Integrated Learning System), LCC (Learner-Centered Classroom), Audio-videoConferencing,Teleconferencing, WBT (Web-Based Training), IBT (Internet Based Training) dan lain-lain.


4. Sumber mencar ilmu (learning resourses)terutama yang berbentukinternet dengan segala akomodasi dan acara internet yang sanggup dipakai untuk mendukung sumber mencar ilmu menyerupai e-mail, lembaga diskusi, web browsing, dan chatroom. Beberapa bentuk sumber informasi yang sanggup diperoleh dari internetantara lain yakni buku elektronik (e-book), jurnal, majalah, surat kabar, artikel, materi pembelajaran siap pakai, rencana pembelajaran, gambar, suara, video, dan laporan hasil penelitian.Selain internet, TIK juga menyediakan sumber-sumber mencar ilmu digitalyang offline, menyerupai digital library (contoh: al-Maktabah asy-Syāmilah), e-book, e-paper, dan lain-lain.


5. Sistem administrasi pembelajaran yang dikenal dengan istilah learning management System (LMS) dan merupakan perangkat lunak dalam bentuk portal pembelajaran. Pada umumnya LMS menyediakan ruang bagi guru untuk menyimpan materi (upload) berikut kiprah yang diberikan kepada siswa. Di lain pihak, LMS ini juga menyediakan ruang kepada siswa untuk mengerjakan atau menyetor tugas.


6. Authoring Program/Template Pengembangan Bahan Ajar. Authoring Program yakni template yang dipakai untuk membuatkan materi ajar. Program ini sanggup dalam bentuk freeware (perangkat gratis) atau paket yang harus dibeli. Keuntungannya yakni guru sanggup membuatkan materinya sendiri sesuai kebutuhan dan tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan.





Sumber https://belajarmesinbubutcnc.blogspot.com/