Samsung Rilis Qled 8K Tv Untuk Pasar Global
Samsung Electronics hari ini merilis jajaran lengkap QLED 8K TV dengan fitur kelas atas untuk pasar global untuk memperluas kehadirannya di segmen premium yang sedang tumbuh. QLED ialah display LED yang memakai teknologi quantum dot untuk meningkatkan kinerja di area kualitas gambar utama, sedangkan 8K ialah resolusi gambar yang empat kali lebih terang daripada produk 4K sebelumnya, atau 16 kali lebih detil dari TV Full HD, sehingga bisa menampilkan warna dan gambar orisinil yang lebih hidup.
Samsung bekerjsama sudah memulai penjualan QLED 8K TV di Korea Selatan, Amerika Serikat (AS), Eropa dan Rusia pada final 2018 dan berencana untuk meluncurkan jajaran premium ini di 60 negara lain mulai bulan Maret. Dimulai dengan Eropa pada hari Selasa, Samsung akan mengundang klien potensial ke program tahunan regional "Samsung Forum," yang akan diadakan di Asia Barat-Selatan, Amerika Tengah-Selatan dan Timur Tengah, bulan depan.
Samsung menyampaikan akan merilis QLED 8K TV dalam enam ukuran berbeda mulai dari yang paling kecil 55 inci sampai 98 inci untuk pasar global, semoga bisa menyampaikan aneka macam pengalaman menonton bagi konsumen. Di Korea Selatan, QLED 8K TV hanya akan hadir dalam empat ukuran, dengan harga mulai dari 7,3 juta won (sekitar 91 juta rupiah) sampai 25,9 juta won (sekitar 323 juta rupiah).
Menurut Samsung, pasar televisi premium layar besar dengan resolusi 8K akan meluas dengan kecepatan eksplosif pada 2019, meskipun ada ramalan suram oleh peneliti pasar elektronik global.
Pada bulan Januari kemarin, forum riset pasar IHS Markit asal London memperkirakan bahwa pasar TV 8K akan tumbuh lebih lambat dari yang diperkirakan sebelumnya, sehingga mereka memangkas asumsi penjualan untuk tahun ini menjadi 338.000 dari sebelumnya 430.000. Skeptisisme terhadap TV 8K sebagian besar berpusat pada kekhawatiran bahwa produknya terlalu mahal, sementara ketika ini tidak banyak konten dalam format 8K penuh yang tersedia.
Tapi Han Jong-hee, presiden Visual Display Business di Samsung Electronics, memperlihatkan kepercayaan, dengan mengatakan, "Penjualan TV 4K menyumbang lebih dari 60 persen dari total penjualan TV dalam lima tahun semenjak dirilis. Penjualan TV 8K akan mencapai tingkat itu lebih cepat seiring kemajuan teknologi yang semakin cepat."
“Populasi sedang menurun dan pasar mandek. Tetapi bila Anda melihat penjualan TV layar lebar, ada pertumbuhan persentase dua digit yang luar biasa setiap tahunnya,” kata Han.
Menyikapi kekhawatiran wacana kurangnya konten, Samsung menyoroti fitur artificial (AI) pada QLED 8K YV yang diaktifkan oleh "Quantum Processor 8K", yang bisa meningkatkan konten berkualitas lebih rendah sampai tampak mendekati resolusi 8K. Teknologi ini juga secara otomatis mengoptimalkan bunyi untuk setiap adegan.
"Display harus ada terlebih dahulu kemudian diikuti oleh konten. Kasus sebaliknya tidak pernah terjadi," kata Han Jong-hee dalam pertemuan dengan wartawan di kantor sentra perusahaan di Samsung Digital City di Suwon, selatan Seoul. "QLED 8K TV menyajikan kualitas gambar terbaik untuk konten apa pun. Kami yakin akan kualitasnya."
Han juga mengharapkan bahwa komersialisasi jaringan 5G akan mengarah ke abad gres penemuan teknologi dalam konten dan game berkualitas tinggi, sehingga akan muncul "permintaan yang meledak" untuk televisi resolusi tinggi di masa depan. "Setelah jaringan 5G dikomersialkan di Korea Selatan dan AS, akan ada lebih banyak video 4K dan 8K serta konten augmented reality dan virtual reality," kata Han.
Saat dalam kondisi tidak digunakan, QLED 8K TV memakai fungsi "Ambient Mode" untuk menyamarkan dengan lingkungan sekitarnya. Mode standby yang menggandakan wallpaper dinding atau warna disekitarnya akan dikenakan biaya penggunaan 7.000 won (sekitar 87 ribu rupiah) setiap tahun ketika dijalankan setiap hari sepanjang tahun.
"Samsung Electronics selalu melaksanakan upaya untuk memimpin dalam teknologi gres dan menyarankan standar generasi berikutnya," kata Han. "Kami akan terus bekerja keras untuk memimpin pasar TV 8K dan menyampaikan pengalaman menonton TV terbaik kepada konsumen."
Menanggapi harga QLED 8K TV yang masih sangat mahal dan ukuran raksasa yang bisa menghabiskan sebagian besar dinding ruang keluarga, Samsung tetap yakin pasar TV premium akan terus berkembang dengan semakin banyaknya pilihan produk yang lebih bermacam-macam di pasar. “Bergantung pada bagaimana pembuat chip mengejar ketinggalan, sehingga lebih banyak perusahaan akan meluncurkan produk 8K,” kata Han, “Saya berharap persaingan penuh di pasar 8K dari tahun 2020.”
"Dominasi pasar terjadi tidak hanya ketika penjualan naik tetapi ketika itu menjadi impian luas di kalangan konsumen untuk mempunyai sebuah produk," kata Han. "Dalam hal ini, TV 8K akan membuahkann hasil yang lebih cepat daripada TV 4K."
Untuk meraih segmen yang lebih besar dari segmen premium yang berkembang, Samsung akan mengambil taktik dua jalur untuk portofolio premiumnya yang meliputi QLED TV dan MicroLED TV. Display MicroLED terdiri dari susunan LED mikroskopis yang membentuk elemen pixel individual. Samsung menyampaikan teknologi MicroLED TV yang gres menyampaikan keunggulan dari TV OLED tanpa menjadikan kelemahan ibarat TV OLED, dan memungkinkan pengguna untuk menyesuaikan ukuran dan bentuknya.
"Untuk MicroLED TV, kami pertama-tama akan menargetkan sektor korporasi dan menetapkan taktik untuk pasar massal sesudah melihat penerimaan konsumen dan kemampuan untuk menyediakan produk dengan harga kompetitif," kata Han. "Jika pasar beralih ke televisi besar lebih cepat dari yang diharapkan, itu akan menaikkan seruan untuk MicroLED juga."
Samsung memulai debut MicroLED TV dengan produk "The Wall" 146-inci, layar MicroLED modular pertama di dunia, di pekan raya Consumer Electronics Show (CES) pada tahun 2018 dan merilis versi 75-inci pada program tahun ini. Layar yang lebih kecil mempunyai resolusi 4K yang sama dengan versi 146 inci dan membutuhkan teknologi canggih untuk mengurangi piksel menjadi seperempat ukuran semula.
Samsung 85 inches 8K Smart LED TV QN85Q900RAFXZA
Sumber https://tizenindonesia.blogspot.com/
