Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Makalah Sumber Daya Alam


Latar Belakanga

Sumber daya alam merupakan unsur yang sangat penting dalam kehidupan ini. Karena, tanpa ada sumber daya alam kita tidak mungkin untuk sanggup hidup di dunia ini, contohnya untuk makan maka kita mengambil masakan tersebut dari alam,untuk membangun rumah kita memakai kayu,kayu tersebut juga berasal dari sumber daya alam dan masih banyak yang lainnya. Pokoknya semua acara di bumi ini niscaya tidak terlepas dari sumber daya alam. Di Indonesia ini terdapat aneka macam macam sumber daya alam yang melimpah, namun kita tampaknya tidak memanfaatkan sumber daya alam tersebut dengan baik dan juga tidak bijaksana dalam menggunakannya. Mengingat begitu pentingnya manfaat sumber daya alam ter sebut maka kita seharusnya melaksanakan konservasi atau melestarikan sumber daya alam tersebut untuk kelangsungan hidup kita.

 

Pengertian Sumber daya Alam

sumber dalam alam merupakan salah satu unsur dari lingkungan hidup yang terdiri dari sumber daya alam hayati dan sumber daya alam non hayati, serta seluruh tanda-tanda keunikan alam, semua ini merupakan unsur pembentuk lingkungan hidup yang kehadirannya tidak sanggup dipisahkan satu dengan yang lainnya.

 

Prinsip-prinsip SDA

Biologi konservasi menurut pada serangkain prinsip-prinsip pokok yang secara umum disepakati oleh bidang-bidang ilmu dalam biologi konservasi. Prinsip-prinsip tersebut mungkin tidak sanggup dibuktikan secara langsung. Namun, menyepakati semua prinsip-prinsip tersebut bukanlah suatu persyaratan mutlak bagi hebat biologi konservasi. Sebagai contoh, kaum keagamaan yang aktif dalam pergerakan konservasi yang tidak percaya pada teori evolusi, kemungkinan tidak setuju dengan sebagian prinsip-prinsip biologi konservasi. Namun, rangkain pernyataan ideologi dan budpekerti tersebut membentuk landasan filosofi dari disiplin ilmu ini, dan sanggup memperlihatkan ide bagi pendekatan penelitian dan aplikasi yang praktis. Sepanjang individu-individu atau organisasi-organisasi setuju dengan satu atau dua dari prinsip-prinsip tersebut, mereka sering kali bersedia mendukung upaya-upaya konservasi.

 

Klasifikasi Sumber Daya Alam

Sumber daya alam secara fisik diklasifikasikan menjadi sumber daya alam pulih, tak pulih dan adonan Sumber daya yang menurun kuantitasnya dan tidak sanggup diperbaharui dengan teknologi disebut daerah kritis

Berdasarkan pengelolaannya, pengelompokan sumber daya dibagi menjadi: pengelolaan oleh swasta untuk kelompok barang pribadi dan pengelolaan oleh pemerintah untuk barang public.

Pembedaan antara sumber daya alam pulih dan tak pulih sanggup dilihat pula dari aspek penerimaan dan biaya pengelolaan. Pembedaan sumber daya alam sanggup juga dilihat dari aspek primer dan sekunder.

 Sumber Daya Alam dan Pembangunan

Empat negara yang akan dibahas dalam goresan pena ini ialah dua negara pengekspor minyak, Indonesia dan Venezuela, dan dua negara yang relatif tidak dianugerahi dengan kemakmuran sumber daya alam, Korea Selatan dan Taiwan. Perlu dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan negara pengekspor minyak ialah negara-negara di mana besarnya andil produksi minyak dalam produk domestik bruto dan besarnya ekspor minyak dalam total nilai ekspor menempatkan sector minyak pada titik pusat akumulasi ekonomi. Negaranegara tersebut juga pada ketika yang sama kekurangan kapital, artinya mempunyai jumlah penduduk yang besar dengan tabungan per kapita yang kecil dan juga produk domestik bruto per kapita yang kecil. Ancaman keterbatasan cadangan minyak di masa depan mempunyai arti bahwa pemerintah negara-negara tersebut, bahkan sesudah mengalami boom minyak, menentukan untuk melaksanakan diversifikasi ekspor ke luar sektor minyak dan mereka menciptakan keputusan-keputusan jangka pendek yang mempunyai signifikansi besar untuk perkembangan mereka di masa mendatang. Indonesia dan Venezuela dipilih lantaran mereka merupakan Negara pengekspor minyak yang kekurangan kapital, dan mempunyai andil yang cukup besar dalam produksi minyak global. Korea Selatan dan Taiwan dipilih lantaran meskipun mereka relatif miskin sumber daya alam kalau dibandingkan Indonesia dan Venezuela, mereka relative berhasil dalam menjalankan taktik pembangunan mereka. Dalam analisis Karl (1997), diajukan pendapat bahwa negara-negara pengekspor minyak yang dibahasnya dalam analisis perihal fenomena negara rentier mengalami penurunan kapasitas negara.


Ketika Negara tidak lagi bergantung pada pajak domestik untuk mendanai pembangunan, pemerintah tidak lagi diharuskan untuk memformulasikan sasaran-sasaran dan tujuan pembangunan mereka untuk diawasi rakyat yang harus membayar semua itu. Demikian pula, mereka dimungkinkan untuk mendistribusikan dana-dana kepada aneka macam sektor dan wilayah secara ad hoc. Sentralisasi yang berlebihan, pengabaian terhadap keadaan setempat dan kurangnya pertanggungjawaban; semuanya lahir dari independensi keuangan ini.



Terdapat sebuah kecenderungan yang berlaku umum bagi negara-negara pengekspor minyak yang kekurangan kapital dalam menanggapi boom minyak. Negara-negara tersebut secara substansial meningkatkan belanja publik bersamaan dengan peningkatan harga minyak, dan mereka juga cepat memanfaatkan laba dari penjualan minyak untuk memelihara model pembangunan yang menurut pada sumber daya alam ini. Mereka juga cenderung untuk berhutang dalam jumlah besar untuk mendanai rencana pembangunan ini. Pengeluaran publik yang tinggi pada karenanya mengakibatkan “penyakit Belanda” (Dutch Disease), dan ukuran relatif sektor-sektor pertanian dan manufaktur negara-negara pengekspor minyak, yang memang semenjak awal kecil, menjadi semakin kecil, bersamaan dengan mengarahnya ekonomi ke arah barang-barang nontradeable alih-alih tradeable.


Perekonomian negara-negara demikian kemudian dicirikan oleh inflasi, defisit fiskal yang berlanjut dan dilema neraca pembayaran. Pada akhirnya, mata uang mereka yang ditempatkan pada nilai tukar terlalu tinggi (overvalued) karenanya mengakibatkan kemandekan ekspor nonmigas, sementara penyusutan produksi nasional bruto mengakibatkan efek jelek terhadap industri yang berorientasi domestik, yang menjadi titik utama hampir semua rencana industrialisasi berbasis sumber daya alam yang dijalankan. Ada satu hal penting yang perlu diperhatikan, yaitu bahwa dalam konteks kecenderungan di atas, terdapat tingkat kinerja yang beragam. Prioritas untuk pengeluaran publik, misalnya, berbeda-beda. Indonesia menekankan pengembangan gas alam, Venezuela berkonsentrasi pada bijih tambang, terutama baja dan aluminium dan melaksanakan pengeluaran yang besar untuk pendidikan. Dalam hal ekonomi, Indonesia jauh lebih baik dibandingkan negara-negara pengekspor minyak lainnya dalam taktik pembangunan mereka, terutama selama masa pemerintahan Suharto (1967-1997), sampai pecahnya krisis finansial Asia.


A. Sumber daya alam dan pertumbuhan ekonomi

Sumber daya alam dan tingkat perekonomian suatu negara mempunyai kaitan yang erat, dimana kekayaan sumber daya alam secara teoritis akan menunjang pertumbuhan ekonomi yang pesat. Akan tetapi, pada kenyataannya hal tersebut justru sangat bertentangan lantaran negara-negara di dunia yang kaya akan sumber daya alamnya seringkali merupakan negara dengan tingkat ekonomi yang rendah. Kasus ini dalam bidang ekonomi sering pula disebut Dutch disease. Hal ini disebabkan negara yang cenderung mempunyai sumber pendapatan besar dari hasil bumi mempunyai kestabilan ekonomi sosial yang lebih rendah daripada negara-negara yang bergerak di sektor industri dan jasa.

 

B. Pemanfaatan sumber daya alam Dalam Pembangunan

Sumber daya alam mempunyai peranan dalam pemenuhan kebutuhan manusia.Untuk memudahkan pengkajiannya, pemanfaatan SDA dibagi menurut sifatnya, yaitu SDA hayati dan nonhayati.

 

1.Sumber daya alam hayati

a) Tumbuhan
Tumbuhan merupakan sumber daya alam yang sangat bermacam-macam dan melimpah.Organisme ini mempunyai kemampuan untuk menghasilkan oksigen dan pati melalui proses fotosintesis.Oleh lantaran itu, tumbuhan merupakan produsen atau penyusun dasar rantai makanan.[2] Eksploitasi tumbuhan yang berlebihan sanggup menjadikan kerusakan bahkan kepunahan dan hal ini akan berdampak pada rusaknya rantai makanan. Kerusakan yang terjadi lantaran punahnya salah satu faktor dari rantai masakan akan berakibat punahnya konsumen tingkat di atasnya. Pemanfaatan tumbuhan oleh insan diantaranya:

- Bahan masakan : padi, jagung, gandum, tebu

- Bahan bangungan : kayu jati, kayu mahoni

- Bahan bakar (biosolar) : kelapa sawit

- Obat : jahe, daun binahong, kina, mahkota tuhan

- Pupuk kompos.

- Pertanian dan perkebunan

b) Hewan, peternakan, dan perikanan
Sumber daya alam binatang sanggup berupa binatang liar maupun binatang yang sudah dibudidayakan. Pemanfaatannya sanggup sebagai pembantu pekerjaan berat manusia, ibarat kerbau dan kuda atau sebagai sumber materi pangan, ibarat unggas dan sapi.

 

2. Sumber daya alam nonhayati

Ialah sumber daya alam yang sanggup diusahakan kembali keberadaannya dan sanggup dimanfaatkan secara terus-menerus, contohnya: air, angin, sinar matahari, dan hasil tambang.

a) Air
Air merupakan salah satu kebutuhan utama makhluk hidup dan bumi sendiri didominasi oleh wilayah perairan. Dari total wilayah perairan yang ada, 97% merupakan air asin (wilayah laut, samudra, dll.) dan hanya 3% yang merupakan air tawar (wilayah sungai, danau, dll.). Seiring dengan pertumbuhan populasi manusia, kebutuhan akan air, baik itu untuk keperluan domestik dan energi, terus meningkat. Air juga dipakai untuk pengairan, materi dasar industri minuman, penambangan, dan aset rekreasi. Di bidang energi, teknologi penggunaan air sebagai sumber listrik sebagai pengganti dari minyak bumi telah dan akanterus berkembang lantaran selain terbaharukan, energi yang dihasilkan dari air cenderung tidak berpolusi dan hal ini akan mengurangi imbas rumah kaca.


b) Angin
Pada masa ini, penggunaan minyak bumi, kerikil bara, dan aneka macam jenis materi bakar hasil tambang mulai digantikan dengan penggunaan energi yang dihasilkan oleh angin. Angin bisa menghasilkan energi dengan memakai turbin yang pada umumnya diletakkan dengan ketinggian lebih dari 30 meter di daerah dataran tinggi. Selain sumbernya yang terbaharukan dan selalu ada, energi yang dihasilkan angin jauh lebih higienis dari residu yang dihasilkan oleh materi bakar lain pada umumnya.

c) Tanah
Tanah termasuk salah satu sumber daya alam nonhayati yang penting untuk menunjang pertumbuhan penduduk dan sebagai sumber masakan bagi aneka macam jenis makhluk hidup.

d) Hasil tambang
 Sumber daya alam hasil penambangan mempunyai bermacam-macam fungsi bagi kehidupan manusia, ibarat materi dasar infrastruktur, kendaraan bermotor, sumber energi, maupun sebagai perhiasan.

e) Minyak Bumi
1. Avtur untuk materi bakar pesawat terbang
2. Bensin untuk materi bakar kendaraan bermotor
3. Minyak Tanah untuk materi baku lampu minyak

 

Hambatan-hambatan sumber daya alam

Tekanan penduduk Jumlah penduduk Indonesia yang padat sehingga kebutuhan akan sumber daya alam meningkat.
Tingkat kesadaran Tingkat kesadaran ekologis dari masyarakat masih rendah, hal ini dikarenakan tingkat pendidikan yang rendah dan pendapatan yang belum memadai. Sebagai teladan beberapa daerah konservasi yang telah ditetapkan banyak mengalami kerusakan tanggapan perladangan liar / berpindah-pindah.
Kemajuan teknologi Kemajuan teknologi yang cukup pesat akan menyerap kekayaan (eksploitasi sumber daya alam) dan kurangnya pegawapemerintah pengawasan serta terbatasnya sarana prasarana.
Peraturan dan perundang-undangan Peraturan perundang-undangan yang ada ketika ini belum cukup mendukung pembentukan daerah konservasi khususnya maritim (perairan).


Kesimpulan

1. Konservasi sumber daya alam sanggup diartikan sebagai pengelolaan sumber daya alam yang sanggup menjamin pemanfaatannya secara bijaksana dan menjamin kesinambungan persediaannya dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas keanekaragamannya.

Nilai guna atau manfaat suatu sumberdaya tergantung pada aneka macam konteks ekonomi, politik, dan budaya.

Sumber daya alam itu terbagi menjadi dua yaitu sumber daya alam yang sanggup diperbaharui dan sumber daya alam yang tidak sanggup diperbaharui.

Renevable, sumber daya alam yang sanggup dipulihkan/ diperbaharui.

Keanekaragaman hayati mempunyai nilai intrinsik. Nilai ini tidak didapat hanya dari sejarah evolusi mereka serta tugas ekologinya yang unik, namun juga dari keberadaannya

Sumber https://belajarmesinbubutcnc.blogspot.com/