Lean Startup, Kepatuhan, Kelatahan, Atau Kebutuhan?
Saat ini, metodologi Lean Startup sedang menjamur di Indonesia. istilah validasi, pivot, customer development, lean canvas, dan validation board sedang marak diperbincangkan pelaku bisnis, termasuk startupers. Lean Startup mulai diyakini sebagai cara terbaik untuk memperbaiki nasib bisnis di masa depan. Jika Anda salah satu dari mereka, pertanyaan paling dasar yang harus bisa terjawab adalah, apa arti LEAN? Apa saja perkiraan dasar dan pemikiran filosofis yang dibangun dibalik penciptaan Lean Startup yang dibangun untuk startup?
Saya mempertanyakan hal ini di setiap seminar atau training dan sampai saya menulis post ini, belum ada satupun audien yang bisa menjawab dengan benar. Beberapa staf penemuan perusahaan yang saya datangi mengaku bahwa penerapan Lean Startup alasannya yaitu kecerdikan yang telah dibentuk oleh atasan.
Kondisi ini mulai menyiratkan hipotesis yang mungkin bisa Anda jawab, penyebaran prinsip Lean yaitu bentuk kepatuhan, kelatahan, atau memang alasannya yaitu kebutuhan?
LEAN, DIET, DAN BONSAI
Ketika mencari kata sepadan untuk Lean, satu kata yang muncul di benak pikiran saya, yaitu healthy diet atau diet sehat. Diet merupakan acara kesehatan dan perbaikan penampilan dengan merancang sajian dan acara masakan khusus yang dibutuhkan secara ideal oleh badan diimbangi dengan olah raga dan istirahat cukup. Sebaliknya, aneka macam racun dan zat yang tidak banyak dibutuhkan badan ibarat lemak dan kolesterol akan dikurangi secara signifikan.
Sama halnya dengan Lean dalam konteks bisnis. Perusahaan yang ingin hidup sehat perlu melaksanakan acara demikian, meningkatkan aktivitas value added dan membuang acara non value added (sampah). Prinsip Lean pada mulanya diperkenalkan oleh administrasi Toyota dengan konsep Lean Manufacturing.
Secara filosofis, sebagian besar kemajuan Jepang dibangun dari prinsip ini. Sebut saja seni bonsai, sebuah seni rekayasa tanaman menjadi mungil, ramah ruang, namun tetap terlihat cantik. Jepang dibangun dari banyak keterbatasan termasuk dalam aspek geografis. Bonsai merupakan saah satu wujud konkret dari implementasi filosofi Lean.
PERAN ERIC RIES
Di dalam perkembangannya, prinsip Lean mulai masuk ke Barat dalam konteks yang makin variatif. Eric Ries, salah seorang pakar bisnis startup secara cerdas berbagi dan mengkontekstualisasikan Lean ke dalam pemikiran strategis bisnis startup dengan konsep Lean Startup. Lean Startup merupakan konsep penemuan dan reengineering bisnis yang berusaha meminimalkan risiko dan memaksimalkan peluang keberhasilan.
Secara umum, Lean Startup terbagi dalam 3 tahap yaitu proses pembangunan (build), pengukuran (measure), dan pembelajaran (learn) melalui validasi dan innovation accounting. Konsep ini juga mempunyai misi yang sama dengan konsep Lean orijinal, meminimalkan aktifitas sampah dan membangun aktifitas value added. Berikut citra sketsa alur berpikir Lean Startup:
Demikian citra singkat apa itu Lean. Tanpa memahaminya, sanggup dipastikan penerapan Lean di dalam perusahaan hanya sebatas kepatuhan atau kelatahan.
Semoga bermanfaat!
Sumber http://inspirasisolusibisnis.blogspot.com/

